Pada materi kali ini, kita akan melanjutkan seri dari Tutorial PostgreSQL. Setelah sebelumnya kita membahas tentang Database dan DBMS selanjutnya kita akan membahas jenis-jenis perintah yang digunakan untuk berinteraksi dengan Database.
Semua Relational Database Management System (RDBMS) menggunakan satu bahasa standar yang bernama SQL atau (Structured Query Language). Kelebihan dari adanya satu bahasa standar kita tidak perlu belajar dari awal jika ingin berpindah ke RDBMS lain.
Misalkan, temen-temen sudah menguasai RDBMS seperti MySQL. Kemudian ingin mempelajari PostgreSQL, Oracle, atau SQLServer, karena semua RDBMS menggunakan bahasa yang sama (SQL) temen-temen hanya perlu mempelajari dialek (sintaks SQL khusus) atau fitur tambahan yang disediakan oleh masing-masing RDBMS.
Berbeda halnya dengan DBMS NoSQL, jika temen-temen sudah menguasai MongoDB dan ingin beralih ke Cassandra, temen-temen perlu mempelajari ulang karena setiap DBMS NoSQL memiliki pendekatan, arsitektur, dan cara kerja yang berbeda.
Nah, di SQL sendiri ada empat jenis perintah utama untuk mengelola dan berinteraksi dengan Database. Berikut penjelasan dari masing-masing perintah SQL :
- Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk mendefinisikan struktur dan skema Database.
Contoh Perintah DDL :
a. CREATE : Digunakan untuk membuat objek baru dalam database (Membuat Database, Tabel, Index, View dan lain-lain).
Contoh penggunaan CREATE yang digunakan untuk membuat Database :CREATE DATABASE nama_database;
b. ALTER : Untuk mengubah struktur tabel yang sudah ada. Misalkan temen-temen memiliki tabel pengguna yang isinya (field), nama, email, dan username. Kemudian, temen-temen ingin menambahkan field baru dengan nama password, untuk mengatasi hal tersebut temen-temen bisa menggunakan perintah berikut.ALTER TABLE users ADD COLUMN password VARCHAR(255);
c. DROP : Digunakan untuk menghapus objek dari database.
Contoh penggunaan DROP untuk menghapus Database :DROP DATABASE nama_database;
- Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk memanipulasi data dalam tabel, seperti menambah, mengedit, menampilkan dan menghapus data.
Contoh Perintah DML :
a. SELECT : Digunakan untuk mengambil data dari tabel.SELECT * FROM nama_tabel;
b. INSERT : Digunakan untuk menambahkan data kedalam tabel.INSERT INTO nama_tabel (field_1, field_2, dst) VALUES ('value_1', value_2', 'dst');
c. UPDATE : Digunakan untuk mengubah data dalam tabel.UPDATE nama_tabel SET field = value WHERE field = value;
d. DELETE : Digunakan untuk menghapus data.DELETE FROM nama_tabel WHERE field=value;
- Data Control Language (DCL)
Perintah DCL digunakan untuk mengontrol hak akses database dan izin pengguna didalam Database.
Contoh Perintah DCL :
a. GRANT : Untuk memberikan hak akses ke penggunaGRANT SELECT, INSERT ON users TO readonly_user;
b. REVOKE : Kebalikan dari GRANT yaitu untuk menghapus hak akses pengguna.REVOKE INSERT ON users FROM readonly_user;
- Transaction Control Language (TCL)
TCL digunakan untuk mengelola transaksi dalam Database, transaksi yang dimaksud adalah serangkai oprasi yang dilakukan sebagai satu kesatuan.
Supaya temen-temen lebih paham, bayangkan temen-temen memiliki aplikasi perbankan. Dalam aplikasi tersebut ada fitur Transfer Uang, dalam melakukan transfer pastinya terdapat dua oprasi penting (Mengurangi Saldo dari akun pengirim dan Menambahkan Saldo ke akun penerima).
Kedua oprasi tersebut harus berjalan secara atomik, artinya keduanya harus berhasil atau keduanya dibatalkan jika salah satu terjadi kesalahan.
Contoh perintah TCL :
a. BEGIN : Digunakan untuk memulai Transaksi.
b. COMMIT : Digunakan untuk menyimpan Transaksi jika semua oprasi berhasil.
c. ROLLBACK : Digunakan untuk membatalkan Transaksi jika ada oprasi yang gagal dijalankan.
d. SAVEPOINT : Digunakan untuk membuat titik pemulihan didalam Transaksi.
Saya sendiri selalu menggunakan Perintah TCL pada fitur Checkout. Karena ketika kita melakukan Checkout, sistem dibelakang layar akan melakukan oprasi yang sangat banyak. Seperti, menyimpan data pengguna, produk yang dibeli, metode pembayaran, dan informasi lainnya.
Semua oprasi ini harus berhasil sebelum di simpan secara permanen ke dalam Database, jika ada satu operasi yang gagal, maka semua operasi pembuatan data harus dibatalkan.
Sebagai seorang programmer profesional dengan pengalaman sekitar 4 tahun di bidang IT, saya siap membantu Anda dengan berbagai kebutuhan konsultasi.
Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui WhatsApp.
Sampai jumpa di tutorial berikutnya!
Kontak Saya :
Email : ronisurya.115@gmail.com
WhatsApp : 081222821596
Website : Roni Surya
Materi Sebelumnya : Database Dan DBMS
Materi Selanjutnya : Tipe Data