Implementasi Docker Dengan Laravel

    Pada materi kali ini kita akan coba menjalankan projek Laravel menggunakan Docker. Dengan Docker kita bisa menjalankan projek Laravel di berbagai sistem oprasi tanpa perlu mengubah konfigurasi utama pada projek.



Catatan : Temen-temen bisa mengunduh Dockerfile, Docker Compose dan Konfigurasi Nginx disini.

    Karena kita akan menggunakan Dockerfile untuk membuat Image, dan Docker Compose untuk manajemen multi-container. Saya harap temen-temen sudah mempelajari tutorial sebelum-sebelumnya terkait Docker.

Kenapa Harus Menggunakan Docker?
    Mungkin temen-temen ada yang bertanya kenapa harus menggunakan Docker? padahal kita tinggal menyiapkan Web Server seperti Xampp, kemudian taruh projek laravelnya pada folder htdocs, jalankan command php artisan serve, dan mengaksesnya di web browser dengan port 8000?

    Memang benar, dengan cara tersebut kita bisa langsung mengembangkan projek Laravelnya. Namun, gimana jika projeknya memerlukan konfigurasi khusus? kemudian gimana jika kita sedang bekerja secara tim?

    Temen-temen pasti mengerti setiap orang memiliki konfigurasi sistem yang berbeda, mulai dari pemakain web server, versi php dan lain sebagainya. Dengan perbedaan versi php saja temen-temen akan kerepotan, karena harus mengganti versi php setiap kali temen-temen ingin menjalankan projek dengan versi yang berbeda.

    Semua permasalahan itu akan terselesaikan dengan sederhana, jika temen-temen menggunakan Container Manager seperti Docker.

Implementasi Docker
  1. Siapakan Projek Laravel
     
  2. Membuat Dockerfile

  3. Membuat Docker Compose

  4. Konfigurasi Nginx

  5. Struktur Folder Setelah Penambahan File Konfigurasi Docker

  6. Jalankan Docker Compose

  7. Cek Container

  8. Jalankan Projek Laravel Pada Port :8001

  9. Jalankan PMA Pada Port :8080

  10. Koneksi Database


    Karena projek Laravel dan MySql berada dalam satu jaringan, DB_HOST bisa langsung diisi dengan nama service (mysql).
    * Temen-temen bisa membuat database db_laradoc di PMA atau menggunakan database yang sudah ada.
  11. Uji Coba Koneksi Dengan Migration


    Karena sudah menggunakan Docker ketika kita mau menjalankan command Laravel temen-temen harus masuk dulu ke Container Laravel-nya.
  12. Koneksi Berhasil

    Sampai sini seharusnya temen-temen sudah bisa implementasi Docker dengan Laravel, sekarang temen-temen bisa melanjutkan kembali pengembangan untuk projek Laravelnya.

    Mungkin itu saja yang bisa kita pelajari dari materi kali ini. Semoga materinya dapat membantu teman-teman memahami tentang Implementasi Docker Dengan Laravel. Jika teman-teman memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman, silakan ketikkan pada kolom komentar di bawah.

Sedikit Tentang Saya :

    Sebagai seorang programmer profesional dengan pengalaman sekitar 4 tahun di bidang IT, saya siap membantu Anda dengan berbagai kebutuhan konsultasi.

Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui WhatsApp.

Sampai jumpa di tutorial berikutnya!

Kontak Saya :
Email : ronisurya.115@gmail.com
WhatsApp : 081222821596
Website : Roni Surya

Tutorial Sebelumnya :

  1. Tutorial Docker - Docker Compose
  2. Tutorial Docker - Dockerfile
  3. Tutorial Docker - Resource Limits dan Stats
  4. Tutorial Docker - Network
  5. Tutorial Docker - Volume
  6. Tutorial Docker - Implementasi Image dan Container
  7. Tutorial Docker - Image dan Container
  8. Tutorial Docker - Mengenal Docker dan Konsep Kontainer
Lebih baru Lebih lama